Hutang akan menjadi berkah jika hutang tersebut adalah hutang yang produktif, dengan kata lain hutang tersebut digunakan sebagai modal untuk membuka usaha yang bisa menghasilkan profit, sehingga kita bisa membayar hutang dengan profit yang kita peroleh. Sebaliknya, hutang akan menjadi musibah jika kita menggunakannya untuk memenuhi kebutuhan harian
kita yang cenderung bersifat konsumtif atau kita gunakan untuk
bersenang-senang saja tanpa menghasilkan profit yang bisa kita gunakan
untuk membayarnya kembali.
Ironisnya justru banyak orang di sekitar kita yang terjebak dan terlilit hutang hanya karena mereka ingin memenuhi kebutuhan mereka dan juga karena pola hidup mereka yang konsumtif yang kurang sehat yang menjadi “dosa” dan membawa mereka ke “neraka” hutang.
Dalam artikelnya Nikmatnya Hidup Bebas Hutang,
Andrie Wongso menambahkan catatan penting mengenai “dosa” yang harus
dihindari (menurut seorang wealth planner dan pakar ekonomi mikro dan
keluarga Aidil Akbar), antara lain adalah:
1. Sering berharap dari penghasilan di masa datang untuk membayar hutang sekarang.
2. Menikmati kesenangan berlebihan sekarang dan bayarnya memakai hutang.
3. Seringkali terlalu gengsi dengan teman, tetangga atau anggota keluarga.
4. Seringkali kurang peduli dengan urusan keuangan.
5. Terlalu sering berfoya-foya.
6. Lupa membuat tujuan atau anggaran keuangan.
7. Kehidupan sosial yang berlebihan.
Bahkan menurutnya ada 3 lagi hal utama yang mengakibatkan hutang menumpuk,
yaitu: penghasilan yang kekecilan, pengeluaran berlebihan dan penyakit
berbelanja. Orang yang begitu tanpa menyadari bahwa penghasilannya lebih
kecil atau tidak sebanding dengan biaya yang harus dikeluarkan akan
berakibat orang tersebut memiliki hutang menumpuk.
Masih dalam artikelnya, Mr. Luar Biasa menuliskan beberapa langkah
yang direkomendasikan oleh ahli psikologi Kelly Mcgonigal agar bisa
lebih santai dan tidak terlalu terbebani hutang, yaitu :
Ubah perspektif
Saat akan berhutang, tanya pada diri sendiri hal terburuk apa yang
terjadi jika berutang. Jangan tergoda berutang hanya untuk memenuhi
kebiasaan konsumtif yang kurang sehat dan kurang bermanfaat.
Buat jurnal pribadi
Buat catatan pribadi mengenai apa yang menjadi masalah dan solusinya,
berkaitan dengan berbagai kebutuhan dan keinginan atau godaan yang
sering muncul untuk memenuhi kenikmatan atau kesenangan sesaat. Dengan
begitu kita tidak akan terjebak utang.
Buat langkah penting untuk merencanakan keuangan
Jika kita berencana atau terlanjur berhutang bahkan sama sekali belum punya hutang
maka harus mematangkan rencana keuangan dengan baik karena dengan
begitu kita pasti akan lebih mudah mengatur semua dana yang kita miliki.
Langkah yang telah dirangkum Andrie Wongso yang harus dilakukan jika terlanjur punya hutang adalah:
- Prioritaskan membayar hutang dengan bunga tinggi, misalnya lintah darat, perkreditan dsb
- Lunasi hutang yang sifatnya untuk memenuhi kebutuhan keluarga, misal bayar sekolah anak.
- Lihat barang-barang yang dibeli dengan hutang, apakah barang itu benar-benar kita perlukan atau tidak? Apakah nilainya juga sudah sesuai dengan kemampuan bayar kita?
- Kalkulasikan seluruh hutang kita, jika tahu jumlah hutang sudah menumpuk, maka pastikan kita tidak tergoda untuk berhutang lagi.
- Hutang yang harus dibayar setiap bulannya harus tidak lebih dari 30% pendapatan kita.
- Negosiasikan hutang, baik jadwal bayar maupun bunganya.
Jadi kita harus bijaksana dalam menyikapi hutang karena hutang bisa
jadi berkah atau sebaliknya akan menjadi musibah dan tentunya tujuan
kita adalah hidup sukses bebas hutang.